Keratosis Pilaris:

apakah itu? penyebabnya? bagaimana cara mengatasinya?

Pemilik dari kulit wajah yang normal atau kombinasi biasanya cenderung memiliki kulit berminyak pada bagian dari kening wajah, hidung dan dagu. Daerah tersebut lebih dikenal dengan istilah T-Zone. Pada dasarnya jenis kulit ini dapat menggunakan produk berbahan dasar apa saja. Kandungan kosmetik yang dapat dipakai, contohnya: ekstra alga untuk mempertahankan kelembaban kulit, panthenol yang dapat mengikat air sehingga memberikan hidrasi bagi kulit dan asam hialuronat.

2. Kulit Sensitif

Bahasa awam penyakit ini adalah kulit ayam atau chicken skin. Keratosis pilaris merupakan keadaan umum kulit yang sering ditemukan, pada daerah paha, lengan, bokong, bahkan pipi. Penampakannya seperti bintik bintik kasar, yang kadang berwarna putih atau merah atau hitam. Kadang tidak menimbulkan gejala apapun, hanya sedikit gatal tapi itu pun tidak selalu.

Penyebabnya adalah penumpukan keratin berlebih. Keratin merupakan protein yang normal terdapat di lapisan kulit. Penumpukan keratin menyebabkan penyumbatan folikel rambut, sehingga penampakan kulit menjadi kasar, bersisik atau pori-pori kulit seakan menonjol. Penyebab mengapa terjadi penumpukan keratin ini masih belum diketahui, namun sering dikaitkan dengan genetik atau kondisi kulit atopi. Cuaca yang dingin dapat memperparah kondisi kulit ini.

Umumnya, sangat sulit untuk menghilangkan kondisi kulit ini. Terapi dapat dilakukan untuk mengurangi penampakan kulit yang kasar dan pori menonjol, namun untuk menghilangkan secara total sangat sulit.

Kadang meskipun terapi berhasil, kondisi ini akan muncul lagi dan dapat bertahan jangka waktu lama,

bahkan bertahun-tahun.

Kondisi kulit ini tidak menular, tapi dapat merupakan petanda bahwa penderita mempunyai bakat atopi (alergi). Hal ini bisa ditandai dengan adanya alergi makanan/obat, asma, bersin di pagi hari, mata suka berair, baik pada penderita maupun keluarga terdekat. Berbagai bahan obat yang bisa digunakan untuk meringankan kondisi adalah alpha hydroxy acid, lactic acid, salysic acid atau urea, untuk membantu menghidrasi dan mengelupaskan kulit. Retinoid topikal juga dapat dicoba untuk membantu pembelahan kulit secara teratur  dan mencegah penyumbatan pada folikel rambut.

Cara lain yang dapat dilakukan di rumah adalah: selalu memakai pelembab sesering mungkin, untuk menjaga hidrasi kulit dan menampilkan kulit yang lebih lembut, jangan mandi lebih dari 10 menit dan gunakan air suam-suam kuku. Selalu gunakan sabun berpelembab. Dan hal lain yang dapat Anda lakukan, Anda bisa berkonsultasi ke dokter kulit Anda.